Pelaksanaan Solat Janazah
Posisi Imam
1. Kepala janazah baik pria atau wanita, arah sebelah kanan Imam
2. Posisi Imam janazah pria setentang dengan bahu janazah
3. Posisi Imam janazah pria setentang dengan pusat janazah
Jika banyak
1. Susun kedepan Imam janazah pria duluan, kemudian janazah wanita
2. Cara menyusunnya, pusat wanita setentang dengan bahu janazah pria
3. Gunanya agar posisi Imam tepat pada tempatnya baik janazah pria atau wanita
Pelakksanaan Solat Janazah dengan 4 takbir
1. Takbir pertama angkat tangan sejajar dengan daun telinga baca takbir ihrom lafaznya الله اكبر
2. Kemudian lipat tangan di atas pusat di bawah dada
3. Tangan kiri di bawah dan tangan kanan di atas
4. Kemudian baca Al-Fatihah
5. Takbir kedua tanpa angkat tangan demikian, baca solawat kepada Nabi smapai ke Nabi Ibrahim jangan dikirangi
6. Takbir ke tiga baca doa sebanyak mungkin yang ada dalilnya
7. Takbir keempat salam ke kanan dan kekiri, baru dilepaskan dua tangan yang dilipat saat takbir ihrom
8. Jika ada dalilnya salam pertama lepas tangan kanan, dan salam ke kri lepaskan tangan kiri, silakan
Analisisnya
1. Bukan setiap pengamalan rukun fi’li atau perbuatan dalam solat fardu atau sunnah bukan angkat tangan
2. Contohnya dalam solat fardu atau sunnah membaca doa istiftah ke al-Fatihah tidak ada angkat tangan, juga al-Fatihah membaca ayat
3. Angkat tangan hanya hendak mau takbir ihrom, ruku’, i’tidal dan hendak berdiri pada rokaat ketiga
4. Sedangkan perpindahan rukun fi’li bukan semuanya angkat tangan, seperti hendak:
a. sujud,
b. bangkit dari sujud
c. duduk antara dua sujud,
d. sujud kedua
e. rokaat kedua
f. keempat tidak disuruh angkat tangan
5. Jadi tidak ada alasan keberatan untuk tidak angkat tangan pada takbir kedua tiga dan empat dan seterusnya padasolat janazah
6. Angkat tangan setiap takbir butuh dalil, jika ada dalil boleh amalkan
7. Kasus di masyarakat, jika ditanya mana dalil hadisnya? Mereka jawab demikian selama ini yang saya kerjakan atau yang saya lihat dilakukan umat
8. Demikian juga pada solat ‘Idil Fitri, adha dan Istisqo’, baik yang 7 takbir pada awal rokaat pertama dan 5 takbir pada awal rokaat kedua tidak ada suruhan angkat tangan
9. Juga penulis belum temukan hadis yang menjelaskan ada bacaan antara takbir dengan takbir seperti baca tasbih ( سبحان الله والحمد لله ولا اله الاالله والله اكبر. )
10. Jika belum puas analisa ini silakan saudara cari mana dalil membaca ( سبحان الله والحمد لله ولا اله الاالله والله اكبر. ) mohon bantuannya di mana dapat dalilnya
11. Analisis yang memperkuat tidak ada perintah angkat tangan pada takbir 2,3 dan 4 adalah pada solat janazah tidak ditemukan istilah masbuq makmum, makanya tidak ada angkat tangannya kecuali takbir ihrom saja
12. Membaca solawat kepada Nabi saw seperti solawat saat tasyahud akhir
Doa pada takbir ketiga sebagai berikut:
و حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ كِلَاهُمَا عَنْ عِيسَى بْنِ يُونُسَ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ الْحِمْصِيِّ ح و حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَهَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ وَاللَّفْظُ لِأَبِي الطَّاهِرِ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ قَالَ عَوْفٌ فَتَمَنَّيْتُ أَنْ لَوْ كُنْتُ أَنَا الْمَيِّتَ لِدُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى ذَلِكَ الْمَيِّتِ
(MUSLIM - 1601) : Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami dan Ishaq bin Ibrahim keduanya dari Isa bin Yunus dari Abu Hamzah Al Himshi -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili -dan lafazhnya milik Abu Thahir- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Abu Hamzah bin Sulaim dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari bapaknya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca do'a dalam shalat jenazah: "allahummaghfir lahu warhamhu wa'fu 'anhu wa 'aafihi wa akrim nuzulahu wa wassi' mudkhalahu waghsilhu bilmaa`i wats tsalji wal baradi wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi 'adzabal qobri wa 'adzaban naari." ("Ya Allah, Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, maafkanlah dia dan selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka"). Auf berkata; "Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu, karena do'a Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada mayit tersebut.."
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ شَهِدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى مَيِّتٍ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا قَالَ يَحْيَى وَزَادَ فِيهِ أَبُو سَلَمَةَ اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِيمَانِ
(AHMAD - 21512)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ شَهِدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى مَيِّتٍ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا قَالَ يَحْيَى وَزَادَ فِيهِ أَبُو سَلَمَةَ اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِيمَانِ
Riwayat Malik
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَأَلَ أَبَا هُرَيْرَةَ كَيْفَ تُصَلِّي عَلَى الْجَنَازَةِ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَا لَعَمْرُ اللَّهِ أُخْبِرُكَ أَتَّبِعُهَا مِنْ أَهْلِهَا فَإِذَا وُضِعَتْ كَبَّرْتُ وَحَمِدْتُ اللَّهَ وَصَلَّيْتُ عَلَى نَبِيِّهِ ثُمَّ أَقُولُ اللَّهُمَّ إِنَّهُ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي إِحْسَانِهِ وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِ اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
(MALIK - 479) : Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Bapaknya bahwa dia bertanya kepada Abu Hurairah 'Bagaimana engkau shalat jenazah?" Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, aku akan mengabarkan kamu. Aku mengikutinya sejak masih berada pada keluarganya. Jika mayat sudah diletakkan, aku bertakbir, memuji Allah dan bershalawat atas Nabi-Nya. Lalu aku membaca: 'Ya Allah. Dia adalah hamba-Mu dan anak dari hamba-Mu, juga anak dari hamba perempuan-Mu, dia bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali-Mu. Bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu. Engkau lebih tahu tentang dirinya. Ya Allah, jika dia berbuat baik maka tambahlah kebaikannya, dan jika dia berbuat dosa maka maafkanlah kesalahannya. Ya Allah, janganlah Engkau hilangkan pahalanya dan janganlah engkau fitnah kami setelahnya'."
Riwayat Abdur Rozzaq
6440 - عبد الرزاق عن رجل من أهل المدينة عن إسحاق بن عبد الله عن أبي بكر بن المنكدر (2) عن عطاء بن يسار أن زيد بن ثابت كان يقول على الجنازة : وتبعثه إذا شئت ، اللهم إن كان زاكيا فزكه وإن كان مسيئا فتجاوز عنه ، اللهم لا تحرمنا أجره ، ولا تضلنا (3) بعده 1 ، اللهم اغفر لنا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (10) سورة الحشر 10
13. Doa pada takbir keempat salam ke kanan dan ke kiri
14. Kemudian salam ke kanan dan ke kiri tanpa membolak balik tangan kanan atau kiri
15. Cukup habis salam pertama dan kedua lepaskan dua tangan kita
Catatan
1. Pada takbir ketiga semua doa yang ada dalilnya dibaca, takbir keempat tinggal baca salam ke kanan dan ke kiri
2. Ada yang mengamalkan membaca doa lagi pada takbir keempat,
3. Penomen amalan umat Islam, Habis salam kedua membaca
a. Al-Fatihah 1 x
b. suroh al-Ikhlas 3x
c. Suroh al-Falq 1x
d. Suroh an-Nas 1 x
e. Solawat pendek 3 x
f. Tahlilan ada yang 100 x
g. Membaca doa, ada yang sangat panjang lebh lama dari pada solat janazahnya, tetapi ada yang sedang dan pendek, namun ditanya mana dalilnya, jawabannya kebiasaan
Solusinya
1. Silaka hafal doa solat janazah yang ada dalilnya
2. Masih ada lagi yang belum dapat penulis
3. Dalam solat kita bedoa kepada janazah, doa saat solat janazah yang diterima langsung oleh Alloh swt. Empat puluh orang jika tidak ada yang syirik seelum solat janazah, atau 100 orang tanpa ada syarat tersebut
4. Kemudian saat pemakaman
5. Karena makna solat adalah doa dalilnya:
QS al-Ahzab 33:56
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56)
56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230]. [1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari Malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad. [1230] Dengan mengucapkan Perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi.
Analisis
a. Jangan ragu dan bimbang, saat solatlah kita berdoa
b. Yakilah kita doa yang solat janazah sudah cukup, keuali ada doa lain yang ada dalilnya dan waktunya serta tempatnya
c. Doa tersebut sudah teruji maqbul diterima Alloh, karena perintah Nabi, seperti doa solat janazah
d. Maknya solawat kepada Nabi saat solat janazah menjadi rukun qouli pada takbir kedua
e. Takbir ke tiga berdoa khusus kepad janazah tersebut
f. Doa solat janazah 40 -100 orang diterima Alloh, lihat uraian di bawah ini
g. Medoakan pemberi zakat oleh amil yang menerimanya, dalilnya QS at-Tawbah 9:103
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (103)
103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. [658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda. [659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
h. Medoakan kapir haram dalilnya QS at-Tawbah 9:103
فَإِنْ رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ (83)وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ (84)
83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang."[651][651] Setelah Nabi Muhammad SAW selesai dari peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah dan bertemu segolongan orang-orang munafik yang tidak ikut perang, lalu mereka minta izin kepadanya untuk ikut berperang, Maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah untuk mengabulkan permintaan mereka, karena mereka dari semula tidak mau ikut berperang.
84. dan janganlah kamu sekali-kali menyolatkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam Keadaan fasik
Imam solat Janazah
1. Seharusnya yang paling baik bacaannya atau Imam solat fardu yang terbaik
2. Jika bertepatan anak atau suami maka dia yang baik Imam jika bagus bacaannya
3. Bukan karena anak kandung, pada hal bacaannya kurang terpercaya sebelumnya
4. Persoalan apakah berkurang doa anak untuk diterima Alloh swt, jika dia menjadi makmum
5. Atau harus menjadi Imam baru diterima doanya tentu butuh dalil
6. Yang soleh jika tidak menjadi Imam solat janazah orangtuanya atau pamili lainnya
7. Buktinya semasa Rosul semuanya imam solat janazah adalah Nabi baik solat hadir atau goib
8. Hadis yang menjelaskan doa anak yang solih yang mendoakan anak baik masa hidup atau sudah wafat, bukan harus menjadi Iamm
9. Juga tidak dijelaskan doa antara anak dengan daua orantua masih bersifat umum
10. Keadilannya bagaimana seorang yang menikah tidak dikaruniai anak atau mandul
11. Demikian orang yang wafat belum menikah, mana anak solihnya
12. Demikian juga kapir yang baru Islam, pamilinya masih kapir
13. Atau ada anaknya tetapi jauh tidak mungkin ditunggu
Catatan
1. Jika janazah wafat pagi hari, muanya sebelum zuhur sudah dimakamkan
2. Maka penggali kubur dibanyakkan agar cepat siap kuburnya
3. Jika zuhur wafat habi solat asar sudah dimakamkan
4. Jika wafat malam hari, boleh pagi harinya, jika tubuh janazah masih utuh tidak busuk sampai besok
5. Jumlah yang menyolatkannya diuasahakan 100 orang dalilnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا سَلَّامُ بْنُ أَبِي مُطِيعٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ رَضِيعِ عَائِشَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ قَالَ فَحَدَّثْتُ بِهِ شُعَيْبَ بْنَ الْحَبْحَابِ فَقَالَ حَدَّثَنِي بِهِ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(MUSLIM - 1576) : Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Isa telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami Sallam bin Abu Muthi' dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abdullah bin Yazid saudara sesusuan Aisyah, dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayat yang dishalatkan oleh kaum muslimin dengan jumlah melebihi seratus orang, dan semuanya mendo'akannya, maka do'a mereka untuknya akan dikabulkan." Lalu saya menceritakannya kepada Syu'aib bin Habhab, maka ia pun berkata; Anas bin Malik telah menceritakannya kepadaku dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Penguat
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ شُجَاعٍ السَّكُونِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أَبُو صَخْرٍ عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
(ABUDAUD - 2756) : Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja'As Sakuni, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengabarkan kepadaku Abu Shakhr dari Syarik bin Abdullah bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas, ia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, kemudian terdapat empat puluh orang yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun berdiri untuk menshalatkan jenazahnya melainkan diterima syafa'at mereka untuknya."
Solat Janazah Goib
Drs. Dame Siregar, M.A.
Pendahuluan
Solat janazah goib sangat perlu untuk diketahui dalilnya serta kualitas sanadnya. Gunanya supaya sama pemahaman dan pengamalannya. Maka penulis merasa perlu untuk mencari dalilnya. Karena ada sebahagian umat Islam jika dia terlambata dating ke tempat musibah dia smapai janazah sudah dimakamkan maka dia tidak mengamalkan solat janazah goib, baik langsung ke kuburna tau jarak jauh
Pembahasan
Dalil solat janazah goib atau baik ke kuburan atau jarak jauh, telah dicontohkan oleh Rosul dan para sahabatnya agar menjadi dalil bagi umat selanjutnya baik sendirian atau berjamaah. Demikian juga dalil boleh memakamkan janazah di malam hari
Adapun dalil masalah solat janazah goib di samaping makam sebagai berikut:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ فَهَلَّا آذَنْتُمُونِي فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا
(IBNUMAJAH - 1516) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah berkata, telah memberitakan kepada kami Hammad bin Zaid berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa kehilangan seorang wanita berkulit hitam yang biasa merawat (kebersihan) masjid, kemudian beliau mencari tahu tentang wanita tersebut setelah beberapa hari. Lalu dikatakan kepada beliau, "Wanita itu telah meninggal, " beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku! " beliau pun mendatangi kuburannya dan menshalatinya. "[1]
Penguat
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ فَهَلَّا آذَنْتُمُونِي فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا
(IBNUMAJAH - 1516) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah berkata, telah memberitakan kepada kami Hammad bin Zaid berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa kehilangan seorang wanita berkulit hitam yang biasa merawat (kebersihan) masjid, kemudian beliau mencari tahu tentang wanita tersebut setelah beberapa hari. Lalu dikatakan kepada beliau, "Wanita itu telah meninggal, " beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku! " beliau pun mendatangi kuburannya dan menshalatinya. "[2]
Kuburan yang baru, Nabi solat janazah berjamaah dalilnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ ثَابِتٍ وَكَانَ أَكْبَرَ مِنْ زَيْدٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا وَرَدَ الْبَقِيعَ فَإِذَا هُوَ بِقَبْرٍ جَدِيدٍ فَسَأَلَ عَنْهُ قَالُوا فُلَانَةُ قَالَ فَعَرَفَهَا وَقَالَ أَلَا آذَنْتُمُونِي بِهَا قَالُوا كُنْتَ قَائِلًا صَائِمًا فَكَرِهْنَا أَنْ نُؤْذِيَكَ قَالَ فَلَا تَفْعَلُوا لَا أَعْرِفَنَّ مَا مَاتَ مِنْكُمْ مَيِّتٌ مَا كُنْتُ بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ إِلَّا آذَنْتُمُونِي بِهِ فَإِنَّ صَلَاتِي عَلَيْهِ لَهُ رَحْمَةٌ ثُمَّ أَتَى الْقَبْرَ فَصَفَفْنَا خَلْفَهُ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا
(IBNUMAJAH - 1517) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim berkata, telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim berkata, telah menceritakan kepada kami Kharijah bin Zaid bin Tsabit dari Yazid bin Tsabit -dan ia lebih tua dari pada Zaid-. Yazid berkata, "Kami keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ketika melewati Baqi' ada sebuah kuburan yang masih baru, beliau pun menanyakan perihal kuburan tersebut. Para sahabat pun menjawab, "Ini adalah kuburan si fulanah (kuburan seorang wanita). " Yazid berkata, "Ternyata beliau mengenalnya, beliau lalu bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku! " Mereka menjawab: "Tadi engkau sedang tidur siang dan berpuasa, maka kami tidak ingin mengganggu anda. " Beliau menjawab: "Selayaknya kalian tidak melakukan hal itu. Sungguh aku tidak mengetahui sama sekali. Tidaklah salah seorang dari kalian yang mati kemudian aku berada di tengah kalian melainkan kalian harus mengabariku. Karena sesungguhnya shalatku merupakan rahmat baginya. " Kemudian Beliau pergi ke kubur sementara kami membuat shaf di belakangnya, dan beliau melakukan takbir sebanyak empat kali. "[3]
Nabi menyolati setelah dimakamkan jika belum sempat ikut menyolatkannya dalilnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ مَا قُبِرَ
(IBNUMAJAH - 1520) : Telah menceritakan kepada kami Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari dan Muhammad bin Yahya keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari Habib bin Asy Syahid dari Tsabit dari Anas berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas kuburan setelah (janazah) dikuburkan. "[4]
Penguat
أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ عَلِيٍّ وَهُوَ أَبُو أُسَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ بُرْقَانَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي مَرْزُوقٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرِ امْرَأَةٍ بَعْدَ مَا دُفِنَتْ
(NASAI - 1998) : Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin 'Ali yaitu Abu Usmah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Habib bin Abu Marzuq dari 'Atha dari Jabir bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat jenazah atas kuburan seorang wanita setelah ia dimakamkan.[5]
Penguat
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا مِهْرَانُ بْنُ أَبِي عُمَرَ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى مَيِّتٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ
(IBNUMAJAH - 1521) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid berkata, telah menceritakan kepada kami Mihran bin Abu Umar dari Abu Sinan dari Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari Bapaknya berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menshalati mayat setelah dikuburkan. "[6]
Nabi menyolati yang semalam dikebumikan, serta dalil boleh menguburkan janazah di malam hari dalinya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ بِلَيْلَةٍ قَامَ هُوَ وَأَصْحَابُهُ وَكَانَ سَأَلَ عَنْهُ فَقَالَ مَنْ هَذَا فَقَالُوا فُلَانٌ دُفِنَ الْبَارِحَةَ فَصَلَّوْا عَلَيْهِ
(BUKHARI - 1254) : Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Asy-Syaibaniy dari Asy-Sya'biy dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah mengerjakan shalat jenazah untuk seorang laki-laki yang telah dikebumikan pada malam hari. Beliau mengerjakannya bersama dengan para sahabatnya. Saat itu Beliau bertanya tentang jenazah tersebut: "Siapakah orang ini?". Mereka menjawab: "Si anu, yang telah dikebumikan semalam". Maka mereka menyolatkannya".[7]
Nabi menyolati janazah raja Najjasyi
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ النَّجَاشِيَّ قَدْ مَاتَ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْبَقِيعِ فَصَفَّنَا خَلْفَهُ وَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ
(IBNUMAJAH - 1523) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Raja Najasyi telah meninggal. " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya keluar menuju Baqi', kami membuat shaf di belakangnya sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maju ke depan dan bertakbir empat kali. "[8]
Solat Janazah Raja Najjasyi dua shof
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حُمْرَانَ بْنِ أَعْيَنَ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ مُجَمِّعِ بْنِ جَارِيَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَخَاكُمْ النَّجَاشِيَّ قَدْ مَاتَ فَقُومُوا فَصَلُّوا عَلَيْهِ فَصَفَّنَا خَلْفَهُ صَفَّيْنِ
(IBNUMAJAH - 1525) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Humran bin A'yan dari Abu Thufail dari Mujammi' bin Jariyah Al Anshari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya saudara kalian Najasyi telah meninggal, maka berdiri dan shalatilah ia. " Lalu kami membuat dua shaf di belakang beliau. "[9]
Menyolati janazah di luar tempat kita
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ الْمُثَنَّى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ بِهِمْ فَقَالَ صَلُّوا عَلَى أَخٍ لَكُمْ مَاتَ بِغَيْرِ أَرْضِكُمْ قَالُوا مَنْ هُوَ قَالَ النَّجَاشِيُّ
(IBNUMAJAH - 1526) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi dari Al Mutsanna bin Sa'id dari Qatadah dari Abu Ath Thufail dari Hidzaifah bin Asid berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar bersama para sahabatnya, beliau lalu bersabda: "Shalatlah untuk saudara kalian yang meninggal di tempat lain, " para sahabat bertanya, "Siapa itu?" beliau bersabda: "Najasyi. "[10]
Kesimpulan
1. Solat janazah yang tidak sempat kita ketempat janazah boleh solat janazah di mana kita berada
2. Solat janazah jarak jauh boleh berjamaah atau sendirian
3. Solat janazah apabila kita tidak tahu namun setelah disolatkan baru kita tahu boleh solat di samping kuburannya
4. Solat janazah goib boleh satu atau du sof imamnya yang paling bagus bacaannya, bukan keluarga dekatnya yang kurang bagus bacaanya
5. Memakamkan janazah boleh di malam hari jika sangat membutuhkan ketahanan jasad janazahnya
6. Solat janazah merupakan rahmat bagi janazah, karena doa yang menyolatkannya akan dikabulkan Alloh jika ada 100 orang, jika 40 orang syaratnya tidak ada yang syirik di antaranya
Harapan 1. Solatlah kita sebelum menjadi janazah 2. Karena isi doa solat janazah merupakn lanjutan doa kita saat solat fardu dan sunnah 3. Contohnya اللهم اغفر له ... artinya Ya, Alloh ampunilah dosanya (janazah) adalah doa kita saat duduk antara dua sujud رب اغفرلي (Tahanku ampunilah doasaku…) 4. Pelajarilah dan hapalkan solat janazah, agar ada janazah anda ikut menyolatkannya 5. Agar kita jadi janazah disolatkan saudara kita dengan ikhlas 6. Semakin banyak yang menyolatkan janazah semaikn bagus dan dikabulkan oleh Alloh swt. 7. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ |
[1] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1516. (Sohih)
[2] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1516
[3] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1517.(Hasan)
[4] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1520
[5] Sumber : Nasa'I Kitab : Janazah Bab : Shalat diatas kuburan No. Hadist : 1998.(Hasan)
[6] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1521.(Hasan)
[7] Sumber : Bukhari Kitab : Jenazah Bab : Menguburkan Mayat di Malam Hari No. Hadist : 125. (Hasan)
[8] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Menshalati Najasyi No. Hadist : 1523. (Hasan)
[9] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Menshalati Najasyi No. Hadist : 152 . (Hasan)
[10] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Menshalati Najasyi No. Hadist : 1526. (Hasan)
6 comments:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Nama : Iqlima Nasution
Nim : 1820100023
No hp : 082294266680
Semester : 5
Kelas : Pai 5
Alasan komentar : ingin bertanya.
Pertanyaan : Apakah ada hukum yang dijatuhkan apabila seorang mayit yang meninggal malam hari tetapi dimakamkan setelah ashar ?
Saya bersumpah tidak menggangu gugat blogger hasil penulis.
Terimakasih
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama:Tia lestari
Nim :1820100260
No hp:082368789122
Semester: 5
Kelas :pai 6
Alasan komentar:ingin bertanya.
Pertanyaan : apakah ada hukum sara' yang membolehkan pembalsaman atau pemngawetan mayit, sebelum mayit itu di kuburkan.?
Saya bersumpah tidak mengganggu gugat bloger hasi penulis.
Terimakasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Khairun Nisa
Nim : 1820100086
semester : 5
ruang : PAI 6
Alasan komentar : ingin bertanya
pertanyaan : pada point 3 dalam kesimpulan, "Solat janazah apabila kita tidak tahu namun setelah disolatkan baru kita tahu boleh solat di samping kuburannya" saya kurang paham maksud point ke 3 Pak.
terimakasih
Assalamualaikum ustad
Nama: sunarti
No hp: 082283352375
Semester: 5
Ruang: pai 6
Alasan komentar: saya ingin bertanya ustad
Pertanyaan: apa hukum mengakhirkan pengurusan mayit seperti ditunda memandikan, mengkafani, dan menyolatkan dan menguburkannya ustad hingga datang anak atau saudara dan kerabat? Apa saja ketentuan ketentuan yang harus dilakukan untuk hal itu ustad?
Saya bersumpah tidak akan mengganggu gugat blogger hasil penulis.
Terimakasih ustad
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
1.Nama:riza lindu ahmady
2.Nim:1920100125
3.Kelas:pai 8
4.Hari/tanggal.komentar:
Kamis/8 oktober 2020.
Sanad hadis arbain ke 2 islam, iman dan ihsan, mengapa ketiga tersebut berdampingan?
5.Tempat:desa medang
6.No hp :081376155840
7.Blogger:https://ulumulhadists.blogspot.com/2020/09/makalah-ulumul-hadis.html
8.Tugas pertemuan:
A. Koneksi tauhid di Hadis Islam, Iman, Ihsan
#lihat di blogger.
9.Saya bersumpah والله aku akn mengikuti perkuliahan sampai habiswaktu yg di tentukan.
10.Agar aku pintar dan benar,dan membantu ayah dan ibu agar mendapat pahala anak yg sholih, bukn anak yg salah dunia dan akhirat
11.Bersumpah tidak akan merusak karya awal
12.Alhamdulillahirobbil'alamiin
Post a Comment