5 W + 1 H dan Aplikasinya, perlu di baca untuk tugas - Drs. Dame Siregar, M.A

5 W + 1 H dan Aplikasinya, perlu di baca untuk tugas

Share This

Kata Tanya 5 W + 1 H Sebanyak-Banyaknya

Teori

          Yang dimaksud dengan melakukan kata tanya 5 w + 1 H adalah

1.    memperdalam anlisis kita terhadap Hadis yang sedang diteliti

2.     Fungsinya agar semakin berkembang jawaban kita terhadap makna yang terkandung dalam Matannya.

3.    Jika kita mampu melakukan kata tanya itu terhadap Hadis yang diteliti maka semakin mendalam analisis kita

4.    dan orang yang membacanya semakin enak dan menarik serta dapat mengetahui keterkaitan Matan tersebut terhadap masalah yang lain.

5.    Setiap jawaban kata Tanya 5 W + 1 H, wajib ada dalilnya

 

 

Kata What artinya apa, cara memakai kata tanya adalah apa yang dimaksud dengan niat dalam hadis tentang niat. Jawabannya adalah niat itu kehendak hati dalam mengamalkan ibadah yang disyariatkan Islam lillah . Dalilnya adalah:

 

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ بَهْزَ بْنَ حَكِيمٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا أَتَيْتُكَ حَتَّى حَلَفْتُ أَكْثَرَ مِنْ عَدَدِهِنَّ لِأَصَابِعِ يَدَيْهِ أَلَّا آتِيَكَ وَلَا آتِيَ دِينَكَ وَإِنِّي كُنْتُ امْرَأً لَا أَعْقِلُ شَيْئًا إِلَّا مَا عَلَّمَنِي اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَإِنِّي أَسْأَلُكَ بِوَجْهِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا بَعَثَكَ رَبُّكَ إِلَيْنَا قَالَ بِالْإِسْلَامِ قَالَ قُلْتُ وَمَا آيَاتُ الْإِسْلَامِ قَالَ أَنْ تَقُولَ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَتَخَلَّيْتُ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ كُلُّ مُسْلِمٍ عَلَى مُسْلِمٍ مُحَرَّمٌ أَخَوَانِ نَصِيرَانِ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ مُشْرِكٍ بَعْدَمَا أَسْلَمَ عَمَلًا أَوْ يُفَارِقَ الْمُشْرِكِينَ إِلَى الْمُسْلِمِينَ[1]

(NASAI - 2521) : Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dia berkata; Aku menmatanr Bahz bin Hakim dia bercerita dari Bapaknya dari Kakeknya dia berkata; Aku berkata; 'Wahai Nabiyullah, Aku tidak mendatangimu hingga aku bersumpah sebanyak (jumlah jari-jari tangannya), bahwa aku tidak akan mendatangimu dan tidak pula memeluk agamamu, dan sesungguhnya aku sekarang adalah seseorang yang tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang telah Allah dan Rasul-Nya ajarkan kepadaku, Aku bertanya kepadamu karena Allah Azza wa Jalla, matan apa Allah mengutusmu kepada kami? Rasul menjawab: "Matan Islam." Ia berkata; Aku bertanya lagi; Apa tanda-tanda Islam itu? Beliau bersabda: "Hendaklah kamu mengucapkan; 'Aku telah berserah diri matan wajahku kepada Allah ‘Azza Wa Jalla dan melepaskan semua bentuk penyekutuan, lalu kamu mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat. Setiap muslim matan muslim yang lainnya adalah haram darahnya karena mereka menjadi saling bersaudara. Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan menerima amal seorang musyrik yang telah masuk Islam hingga ia meninggalkan negri kaum musyirikin dan pindah ke negri Islam."

Niat sama dengan perencanaan

حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ الْقِلَّوْرِيُّ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِسْحَقَ الْحَضْرَمِيُّ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُعَاذٍ التَّمِيمِيِّ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُسْأَلُ بِوَجْهِ اللَّهِ إِلَّا الْجَنَّةُ[2]

(ABUDAUD - 1423) : Telah menceritakan kepada Kami Abu Al 'Abbas Al Qillauri, telah menceritakan kepada Kami Ya'qub bin Ishaq Al Hadhrami dari Sulaiman bin Mu'adz At Taimi, telah menceritakan kepada Kami Ibnu Al Munkadir dari Jabir, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh ada sesuatu yang diminta dengan wajah Allah kecuali Surga."

Pertanyaan berikutnya dengan Who artinya siapa, maksudnya buat pertanyaan siapa yang wajib berniat? Jawabannya adalah manusia yang ingin beramal yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Dalilnya sebagai berikut:

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ عَنْ شَبِيبِ بْنِ بِشْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ يَسْتَحْمِلُهُ فَلَمْ يَجِدْ عِنْدَهُ مَا يَتَحَمَّلُهُ فَدَلَّهُ عَلَى آخَرَ فَحَمَلَهُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ إِنَّ الدَّالَّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْبَدْرِيِّ وَبُرَيْدَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ[3]

(TIRMIDZI - 2594) : Nashr bin Abdurrahman Al Kufi telah bercerita kepada kami bahwa Ahmad bin Basyir telah bercerita kepada kami dari Syabib bin Bisyr dari Anas bin Malik dia berkata; seorang lelaki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta kendaraan namun dia tidak mendapatkan dari beliau kendaraan yang dapat membawanya, dan beliau menunjukkan kepada yang lain dan dapat memberinya kendaraan, lalu dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakannya maka Nabi bersabda: "Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti orang yang melakukannya". Dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Mas'ud Al Badri dan Buraidah. Abu Isa berkata; 'hadits ini gharib dari jalur sanad ini dari hadits Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam".

Penguat

حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ رَفَعَهُ وَقَالَ شَاذَانُ مَرَّةً عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْتَشَارُ مُؤْتَمَنٌ وَذَكَرَ شَاذَانُ أَيْضًا حَدِيثَ الدَّالِّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ[4]

(AHMAD - 21326) : Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir telah bercerita kepada kami Syarik dari Al A'masy dari Abu 'Amr Asy Syaibani dari Abu Mas'ud ia memarfu'kannya -berkata Syadzan- sesekali dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Penasehat itu dipercaya." Syadzan juga menyebutkan hadits; Orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengerjakannya.

Kata tanya (Why). Kenapa perlu berniat? Jawabannya adalah meluruskan tujuan suatu amal dalam rido Alloh subhanahu wa ta’ala dalilnya sebagai berikut:

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ عَبْدِ الْوَهَّابِ بْنِ الْوَرْدِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنْ اكْتُبِي إِلَيَّ كِتَابًا تُوصِينِي فِيهِ وَلَا تُكْثِرِي عَلَيَّ فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلَامٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنْ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَتَبَتْ إِلَى مُعَاوِيَةَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِمَعْنَاهُ وَلَمْ يَرْفَعْهُ [5]

(TIRMIDZI - 2338) : Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak dari 'Abdul Wahhab bin Al Ward dari seorang penduduk Madinah, dia berkata: Mu'awiyah menulis surat kepada Aisyah Ummul Mu`minin radliallahu 'anha supaya dia menulis surat yang berisi wasiat kepadanya dan isinya tidak panjang panjang, Aisyah menulis surat kepada Mu'awiyah: salaamun 'alaika, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Siapa yang mencari keridlaan Allah sekalipun memperoleh kebencian manusia, Allah akan mencukupkan dia dari ketergantungan kepada manusia dan Siapa yang mencari keridlaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan dari Allah, maka Allah akan menjadikannya bergantung kepada manusia, wassalamu 'alaika. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan Ats Tsauri dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari 'Aisyah, dia menulis surat kepada Mu'awiyah, kemudian dia menyebutkan hadits yang semakna namun tidak memarfu'kannya (tidak menyambungkan sampai Nabi).

Kata tanya kapan (when). Kapan dimulai berniat untuk mengamalkan suatu amal ibadah? Jawabannya diawal memulai pekerjaan maksudnya sebelum bekerja sudah ada niat atau perencanaan yang benar dan matang. Dalilnya sebagai berikut:

1055 - حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ قُدَامَةَ بْنِ وَبَرَةَ الْعُجَيْفِىِّ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ تَرَكَ الْجُمُعَةَ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ فَلْيَتَصَدَّقْ بِدِينَارٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِنِصْفِ دِينَارٍ ». قَالَ أَبُو دَاوُدَ وَهَكَذَا رَوَاهُ خَالِدُ بْنُ قَيْسٍ وَخَالَفَهُ فِى الإِسْنَادِ وَوَافَقَهُ فِى الْمَتْنِ.

QS.a-Nisa’ ayat 20

÷bÎ)ur ãN?Šur& tA#yö7ÏGó$# 8l÷ry šc%x6¨B 8l÷ry óOçF÷s?#uäur £`ßg1y÷nÎ) #Y$sÜZÏ% Ÿxsù (#räè{ù's? çm÷ZÏB $º«øx© 4 ¼çmtRrääzù's?r& $YY»tGôgç/ $VJøOÎ)ur $YYÎ6B ÇËÉÈ  

20. dan jika kamu ingin mengganti isterimu matan isteri yang lain [280], sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ?

[280] Maksudnya Ialah: menceraikan isteri yang tidak disenangi dan kawin matan isteri yang baru. Sekalipun ia menceraikan isteri yang lama itu bukan tujuan untuk kawin, Namun meminta kembali pemberian-pemberian itu tidak dibolehkan.[6]

Where artinya ( di mana), pertanyaannya di mana saja amal yang boleh berniat, apakah sesudah amal ibadah itu sudah diakukan?. Jawabannya ada yaitu ibadah puasa mandub yang awalnya bukan mau puasa yang rutin dikerjakannya. Contohnya puasa puasa mandub pada hari senin , kamis, dan jumu’ah, jika mau puasa hari Jumat maka harus niat berpuasa pada hari kamis yang rutin ditambah hari Jumat atau puasa hari Jumat tetapi harus puasa hari Sabtu, dalilnya sabagai beriku:

 

Hadis ini hujjah terhadap dua persoalan.

1.    Pertama bolehnya berpuasa mandub niatnya setelah siang hari.

2.    Kedua bolehnya membuka puasa mandub setelah berniat puasa.

3.    Hal ini analisisnya seperti seseorang yang ingin bersedekah dari hartanya sendiri maka dia boleh bersedekah dan boleh juga tidak jadi memberikan sedekahnya itu.

4.    Dalilnya ini riwayat Muslim.  Untuk jelsanya dapat diikuti hadis di bawah ini.

وَفِي لَفْظٍ لَهُ عَنْ عَائِشَة بِنْت طَلْحَة عَنْ عَائِشَة أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ " جَاءَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ : هَلْ عِنْدكُمْ مِنْ طَعَام ؟ قُلْت : لَا . قَالَ : إِنِّي إِذَنْ أَصُوم . قَالَتْ : ثُمَّ دَخَلَ مَرَّة أُخْرَى . فَقُلْت : قَدْ أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ , فَقَالَ : إِذَنْ أُفْطِر , وَقَدْ فَرَضْت الصَّوْم " . وَفِيهِ حُجَّة عَلَى الْمَسْأَلَتَيْنِ : جَوَاز إِنْشَاء صَوْم التَّطَوُّع بِنِيَّةٍ مِنْ النَّهَار , وَجَوَاز الْخُرُوج مِنْهُ بَعْد الدُّخُول فِيهِ . وَأَمَّا زِيَادَة النَّسَائِيّ تَمْثِيلُهُ بِالصَّدَقَةِ يُخْرِجهَا الرَّجُل , فَهَذَا اللَّفْظ قَدْ رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِي صَحِيحه مِنْ قَوْل مُجَاهِد , قَالَ طَلْحَة بْن يَحْيَى : فَحَدَّثْت مُجَاهِدًا بِهَذَا الْحَدِيث , فَقَالَ " ذَاكَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُل يُخْرِج الصَّدَقَة مِنْ مَاله , فَإِنْ شَاءَ أَمْضَاهَا , وَإِنْ شَاءَ أَمْسَكَهَا "[7]

Hadis dari ‘Aisyah ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah sollallohu ‘alahi wa sallam, datang ia bertanya: Apakah ada makanan yang kalian siapkan? ‘Aisyah menjawab tidak ada. Rasul menjwab maka aku puasa saja. Pada kejadian yang lain, Rasul menanya apakah ada makanan yang kalian sediakan? ‘Aisyah menjawab ada hadiah dari orang.Rasul menjawab maka aku berbuka tetapi sebelumnya aku telah wajibkan untuk berpuasa.

Mengapa perlu harus ada niat dalam melaksanakan amal yang disyariatkan Islam? Jawabannya adalah

1.    karena dalam jiwa manusia ada potensi baik dan buruk.

2.    Jadi jika niat baik maka lanjutkan niat itu dan jika salah menurut ajaran Islam maka mohon ditinggalkan.

3.    Dari niat itu boleh untuk dianalisis sebelum dilakukan, jika kurang paham silakan tanya kepada ahlinya. Dalilnya sebagai berikut:

QS Suroh an-Nahl ayat 43

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (43) 

43. dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui,[8][828] Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang Nabi dan kitab-kitab.

QS al-Anbiya’ ayat 7

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (7)

7. Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.[9]

Malaikat Diciptakan Alloh dari Nur dan Jin  dari Api

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا و قَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

(MUSLIM - 5314) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid, berkata Abdu: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian."[10]

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَتْ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَام مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

(AHMAD - 24038) : Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Malaikat dicipta dari cahaya dan jin dicipta dari suluh api sedang Adam diciptakan dari sesuatu yang telah dijelaskan kepada kalian (tanah)."[11]

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَام مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

(AHMAD - 24186) : Telah menceritakan kepada kami Abdurrozzaq dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari percikan api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian."[12]

Iblis juga diciptakan dari api  dalilnya sebagai berikut:

788 - أخبرنا يحيى بن آدم بن سليمان مولى آل خالد بن عرفطة حدثني بن المبارك عن إسماعيل بن أبي نخالد ع أبي صالح عن عكرمة قال : خلقت الملائكة من نور العزة وخلق إبليس من نار العزة [13]

Mengkhabarkan kepada kami Yahya bin Adam bin Sulaiman Maula Ali Kholid bin ‘Irfatoh meneceritakan kepadaku bin al-Mubarok dari Isma’il bin Abi Kholid dari Abi Solih dari ‘Ikrimah ia berkata: Malaikat diciptakan dari Nur yang baik dan Iblis diciptakan dar api yang menyala.

Iblis tidak bisa menggoda anak Adam jika dia mengingat Alloh subhanahu wa ta’ala atau yang solih dalilnya sebagai berikut:

QS. Al-A’rof ayat 12 -22

t وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآَتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآَمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ (12) فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (13) مِنَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (14) يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ (15) يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (16) لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (17) وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ (18) يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَى فَتْرَةٍ مِنَ الرُّسُلِ أَنْ تَقُولُوا مَا جَاءَنَا مِنْ بَشِيرٍ وَلَا نَذِيرٍ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَشِيرٌ وَنَذِيرٌ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (19) وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآَتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ (20) يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ (21) قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ (22)

 12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".

13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina".

14. iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka dibangkitkan".

15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh."

16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam matan kamu semuanya".

19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua Termasuk orang-orang yang zalim."

20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".

21. dan Dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",

22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) matan tipu daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya matan daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" [529] Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.

QS Shod ayat 75-83

 قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ (75) قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (76) قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (77) وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (78) قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (79) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (80) إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (81) قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83)

 75. Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan matan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?".

76. iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah".

77. Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,

78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".

79. iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan".

80. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

81. sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".

82. iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

83. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka[1304].[1304] Yang dimaksud matan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.

            Dari ayat-ayat di atas jelas bahwa jin itu ada yang mukmin dan ada yang tidak taat. Jin yang taat itu pada saat kenabian Sulaiman alaihis salam, dalilnya sebagai berikut:

QS an-Naml ayat 39-44

 قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آَتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ (39) قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آَتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآَهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (40) قَالَ نَكِّرُوا لَهَا عَرْشَهَا نَنْظُرْ أَتَهْتَدِي أَمْ تَكُونُ مِنَ الَّذِينَ لَا يَهْتَدُونَ (41) فَلَمَّا جَاءَتْ قِيلَ أَهَكَذَا عَرْشُكِ قَالَتْ كَأَنَّهُ هُوَ وَأُوتِينَا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهَا وَكُنَّا مُسْلِمِينَ (42) وَصَدَّهَا مَا كَانَتْ تَعْبُدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنَّهَا كَانَتْ مِنْ قَوْمٍ كَافِرِينَ (43) قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الصَّرْحَ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَنْ سَاقَيْهَا قَالَ إِنَّهُ صَرْحٌ مُمَرَّدٌ مِنْ قَوَارِيرَ قَالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (44)

39. berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu matan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

40. berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Siapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Siapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

41. Dia berkata: "Robahlah baginya singgasananya; Maka kita akan melihat Apakah Dia Mengenal ataukah Dia Termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)".

42. dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya[1098] dan Kami adalah orang-orang yang berserah diri".

43. dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena Sesungguhnya Dia dahulunya Termasuk orang-orang yang kafir.

44. dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala Dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".

[1097] Al kitab di sini Maksudnya: ialah kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

[1098] Maksudnya pengetahuan tentang kenabian Sulaiman a.s. Balqis telah mengetahui kenabian Sulaiman itu, sebelum dipindahkan singgasananya dari negeri Saba' ke Palestina dalam sekejap mata.

Natijah

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

1.  Hadis tentang niat adalah hadis maqbul

2.  Perbandingan matan kitab Syarah hadis semuanya menilai hadis maqbul

3.  Perbandingan matan kitab yang relevan tidak ada yang mengatakan bukan hadis maqbul

4.  Perbandingan matan kitab kontemporer semuanya menilai hadismaqbul

5.  Hasil jawaban dari pemakaian kata tanya 5 W + 1 H semua jawabannya hadis maqbul maksudnya ada jawaban yang mendukung untuk berniat dalam amal yang ada syariatnya dalam Islam

6.  Niat itu dalam hati

7.  Niat itu syarat ibadah yang dilakukan secara otomatis jika ada maksud yang baik

8.  Niat amal yang salah dalam ajaran Islam ada secara otomatis, di mana niat itu dalam hati juga, oleh karena itu semakin jelas bahwa niat itu dalam hati dan tidak dilafazkan

9.  Minimal niat itu ada tergores kata  نويت     tambah kata فرض  jika ibadah fardu atau wajib, jika ibadah sunat atau mandub maka robah akata fardu menjadi سنة kemudian tambah kata nama ibadah itu seperti solat subuh atau fajar maka tambah kata الفجر  atau الصبح kemudian kata للهsehingga susunan kolektifnya menjadi نويت فرض الفجر لله (solat fardu fajar atau subuh). Jika solat sunat fajar atau subuh maka susunan niatnya dalam hati adalah:نويت سنة الفجر لله atau نويت سنة الصبح لله. Maka kiskan matan solat lainnya.

10.      Jika niat madi wajib seperti mandi junub maka kata yang tergores dalam hati adalah:نويت فرض الغسل عن الجنابة لله ( aku niat mandi wajib dari junub lillah)

11.      Jika mandi karena mimpi basah atau karena penyebab lainnya maka niatnya: نويت فرض الغسل عن المني لله(aku niat mandi wajib dari keluar mani  lillah)

12.      Jika karena haid niatnya: نويت فرض الغسل عن الحيض لله(aku niat mandi wajib dari haidh  lillah)

13.      Jika karena nifas niatnya: نويت فرض الغسل عن النفاس لله(aku niat mandi wajib dari nifas  lillah)

14.      Jika darah istihadhoh atau darah penyakit yang  keluar diluar kebisaaan waktu haidh atau nifas niatnya : نويت فرض الغسل عن الاستحاضة لله(aku niat mandi wajib dari istihadhoh  lillah), mandi istihadoh setiap waktu solat fardu, kecuali solat ‘Isya’ maka boleh dijama’ matan solat maghrib jika menyusahkan untuk mandi pada waktu solat ‘Isya’itu. Solat zuhur matan ‘asar jika susah mandi dua kali maka boleh didekatkan solat zuhur ke solat ‘asar agar satu kali mandinya.

15.      Niat puasa romadon adalah:نويت صوم رمضان لله  ( aku niat puasa romadon lillh) tidak perlu dihunjamkan kata fardu karena romadon semuanya puasa fardu tanpa kecuali

16.      Jika puasa sunat niatnya:  نويت صوم يوم الاثنين لله ) aku niat puasa hari senin lillah)

17.      Jika puasa hari kamis niatnya dalam hati: نويت صوم يوم الخميس لله ( aku niat puasa hari kamis lillah)

18.      Jika puasa hari jumat niatnya: نويت صوم يوم الجمعة لله( aku niat puasa hari juma’at lillah)

19.      Jika puasa hari sabtu niatnya: نويت صوم يوم السبت لله( aku niat hari sabtu lillah)

20.      Niat haji:نويت حجا لله ( aku niat haji lillah) jika ‘umroh niat نويت عمرة لله ( aku niat ‘umroh lillah)

21.      Jika ibadah itu ada doanya dari Alloh atau dalam Alquran atau dalam hadis, maka niatnya tidak perlu dihunjamkan cukup doa tersebut anda baca dan hayati dalam ibadah itu. Contounya masuk kamar mandi maka baca doanyaاللهم اني أعوذ بك من الخبث والخبائث tidak perlu aku niat masuk kamr mandi

22.      Maka carilah doa yang ada sebagai pengganti niat

23.      Jika tidak ada doanya dalam Alquran dan hadis Rasul maka cukup dibaca  الحمد لله  dalilnya:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى وَمُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ قَالُوا حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ أَقْطَعُ

(IBNUMAJAH - 1884) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Yahya serta Muhammad bin Khalaf Al 'Asqalani mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Al Auza'i dari Qurrah dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perkara penting yang tidak dimulai matan hamdalah adalah sia-sia."[14]

 

حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ قَالَ زَعَمَ الْوَلِيدُ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ كَلَامٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدُ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْذَمُ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ يُونُسُ وَعَقِيلٌ وَشُعَيْبٌ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا

 

(ABUDAUD - 4200) : Telah menceritakan kepada kami Abu Taubah ia berkata; Al Walid menceritakan matan yakin dari Al Auza'i dari Qurrah dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap ucapan yang tidak dimulai matan memuji kepada Allah, maka ia akan terputus (dari kebaikan)." Abu Dawud berkata, " Yunus meriwayatkan hadits ini begitu juga Aqil, dan Syu'aib, dan Sa'id bin Abdul Aziz, dari Az Zuhri, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam secara mursal."[15]

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ مُبَارَكٍ عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَهُوَ أَبْتَرُ أَوْ قَالَ أَقْطَعُ

(AHMAD - 8355) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Al Auza'i dari Qurrah bin Abdurrahman dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap perkataan atau urusan yang yang tidak dibuka dengan dzikir kepada Allah maka dia cacat atau terputus."[16]

Maka hadis riwayat Ahmad no.8355 di atas berlaku:

1.     kata umum matan zikir kepada Alloh,

2.    maka berlaku kalimat basmalah,

3.    tetapi bacaan alhamdulilah setiap mulai amal yang tidak ada doanya dalam Alquran dan Hadis



[1] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber :  Kitab Nasa’I: Zakat Bab : Meminta dengan menyebuat "Atas nama wajah Allah" No. Hadist : 2521, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[2] Kitab 9 Imam Hadist Sumber : Kitab Abu Daud  : ZakatBab : Larangan meminta-minta atas nama Allah No. Hadist : 1423:, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[3]Kitab 9 Imam Hadist : Sumber : Tirmidzi Kitab : Ilmu Bab : Yang memberi petunjuk kebaikan bagaikan pelakunya No. Hadist : 2594, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[4] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber :  Kitab Ahmad : Sisa musnad sahabat Anshar Bab : Hadits Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amru Al Anshari Radliyallahu 'anhu  No. Hadist : 21326, Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com

[5] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber : Tirmidzi Kitab : Zuhud Bab : LAIN2 No. Hadist : 2338, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[6] QS.a-Nisa’,(4): 20

[7] الكتاب : تَهْذِيْبُ سُنَنِ أَبِي دَاودَ وَإيضاحِ مُشكِلاتِهِ المؤلف : ابن قيّم الجوزية مصدر الكتاب : [الكتاب مرقم آليا و غير موافق للمطبوع] الفهرسة الموضوعية وضعتها تبعا للنسخة الموجودة في المكتبة الشاملة الإصدار الأول.... أخوكم خالد لكحل، عضو في ملتقى أهل الحديث ج 2 ص 8

[8] QS. an-Nahal,(16):43

[9] QS. al-Anbiya,(21):

[10] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber : Kitab Muslim: Zuhud dan  kelembutan hati Bab : Hadits-hadits yang bermacam-macam No. Hadist : 5314, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[11] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber :  Kitab Ahmad : Sisa musnad sahabat Anshar Bab : Lanjutan Musnad yang lalu  No. Hadist : 24038, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[12] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber :  Kitab Ahmad : Sisa musnad sahabat Anshar Bab : Lanjutan Musnad yang lalu  No. Hadist : 24186, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[13]  [ مسند إسحاق بن راهويه ] الكتاب : مسند إسحاق بن راهويه المؤلف : إسحاق بن إبراهيم بن مخلد بن راهويه  الحنظلي الناشر : مكتبة الإيمان - المدينة المنورة الطبعة الأولى ، 1412 – 1991 تحقيق : د. عبد الغفور بن عبد الحق البلوشي عدد الأجزاء : 5  مع الكتاب : أحكام المحقق على بعض الأحاديث  ج 2 ص 278

 

[14] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber : Ibnu Majah Kitab : Nikah Bab Khutbah nikah No. Hadist :1884, Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com

[15] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber : Kitab Abu Daud  : AdabBab : Petunjuk dalam berbicaraNo. Hadist : 4200, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

[16] Kitab 9 Imam Hadist : Sumber :  Kitab Ahmad : Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan hadits  Bab : Musnad Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu  No. Hadist : 8355, Lidwa Pusaka i-Software:  www.lidwapustaka.com

 

No comments: