Janazah Memandikan dan Dalilnya - Drs. Dame Siregar, M.A

Janazah Memandikan dan Dalilnya

Share This

Buku Ajar Fardu Kifayah Janazah

Drs. Dame Siregar, M.A,

Memandikan Janazah

Talqinkan ke telinga saudara Kita Dekat wafat saudara kita kalimat لا اله الا الله

1.    Talqikan kalimat  لا اله الا الله sampai dia mau membacanya

2.    Jika berubah bacaannya kembali ajari لا اله الا الله

3.    Jika sudah wafat lakukan:

a.    Pejamkan  matanya jika terbelalak dengan cara mengurut matanya dengan minyak sayur sampai terkatup dua matanya

b.    Merapatkan mulutnya jika ternganga, caranya pegang dagunya dan keningnya bersebelahan, baru tarikkan sedikit sampai ada suara kerk, kemudian ikat dengan kain yang halus

c.     Lepaskan pakaiannya, tukar dengan kain panjang dan lainnya

d.    Tutup kepalanya, sebaiknya jangan dibuka, kecuali muharromnya (yang haram menikah dengan janazah selama hidupnya)

e.     Hadapkan janazah kainya kea rah qiblat, kepalanya arah lawannya, sama posisinya baik janazah pria atau wanita, kecil atau dewasa

f.      Demikian juga saat menyolatkan kepala janazah sebelah kanan Imam, sama posisinya baik janazah pria atau wanita, kecil atau dewasa

g.    Demikian juga pemasukan janazah di liang lahad, kepala janazah sebelah kanan jika kita menghadap qiblat, baik janazah pria atau wanita, kecil atau dewasa

h.    Segerakan untuk dimandikan dan mengkapaninya, setelah habis solat subuh, atau berdasarkan kondisi janazah

Pemandian

1.    Siapkan air bersih dalam ember besar, untuk  cukup membersihkan janazah sesuai dengan besar kecilnya janazah

Penjelasan

1.    Jika kamar mandinya kecil, maka boleh dengan memakai selang dari kran yang ada di kamar mandi tersebut

2.    Gunanya agar janazah tidak repot mengangkat janazah keluar rumah duka lagi

3.    Satu ember air bercampur air sabun wangi sebagai pengganti air perasan daun bidara, jika ada daun bidara lebih baik

Penjelasan

1.    Atau langsung sabun mandi wanginya dioleskan ke badan janazah pakai sarung tangan seperti mandi orang yang hidup

2.    Jika ada subun cair lebih efektif dan mudah mencair ketimabnag sabun wangi yang padat, tinggal mengoleskan badan janazah

3.    Gunanya tidak perlu ada ember tempat air sabun, apalagi kamar mandinya kecil

4.    Siapkan air bercampu kapur barus, lebih kurang 300 ml, kapur barusnya 3 biji kemudian haluskan atau langsung beli kapur barus yang sudah dihaluskan, kemudian masukkan ke gayung atau botol Aqua kemudian kocok smapai rata betul

Penjelasan

1.    Sebenarnya kapur barus bukan air mandi, tetapi alat untuk melawan bau amis janazah saja

2.    Bandingannya mandi yang hidup tidak mau dengan campuran kapur barus

3.    Jika yang hidup tidak suka mandi dengan campuran kapur barus, kenapa kepada janazah boleh atau wajib

 

4.    Akahirnya bau pemandian janazah, bau kapur barus hamper 7 hari atau lebih

5.    Akibatnya anak-anak takut tidur dekat pemandian janazah

6.    Siapkan minyak wangi yang bagus jangan minyak mayat

Penjelasan

1.    Minyak wangi yang baunya sedap, bukan yang khusus minyak wangi janazah yang biasa dilakukan di tengah masyarakat kita

2.    Usahakan miyak wanginya manusia yang hidup mau memakainya

3.    Ciri minyak wangi yang bagus wanginya adalah, jika ditumpahkan ke tangan dari botolnya, tidak mau menetes

Cara Memandikan Janazah

1.    Siapkan kain basah warna gelap. Penjelasan sebagai berikut:

2.    Caranya lapiskan kain basahan dari atas, kemudian tarik kain pembalut pelan-pelan

3.    Atau jika disepakati ahli musibah, langsung kain basahannya selendang yang dipakai saat di disemayamkan di kasurnya

4.    Meletakkan janazah di atas rosbang jika ada. atau dipangku oleh yang memandikan sekita 6 orang atau lebih berhadap-hadapan, agar cepat selesai memandikannya lebih kurang 10-15 menit, seperti lamanya kita mandi masih hidup

5.    Hunjamkan niat dalam hati masing-masing yang ikut memandikan janazah, bukan yang menyiramkan air saja yang berniat. Lafazh niatnya dalam hati sebagai berikut:

نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلْجَنَازَةِ  لِلهِ

       Aku niat untuk mengwudui janazah lillah

6.    Bersihkan duluan dua jalannya (qubul dan dubur) pakai sarung tangan, agar nampak apakah qubul dan duburnya  sudah bersih atau tidak

7.    Satu orang menegakkan sedikit badannya, satu lagi menekan perutnya, agar keluar isi perut jika ada, serta satu orang lagi membersihkan dua jalannya, jika masih ada najis yang keluar

8.    Agar mudah keluar isi perutnya, basahi dulu perutnya dengan air atau alat lainnya lainnya

9.    Selanjutnya wudui seperti mengwudui orang masih hidup,

10.                       Dalilnya adalah orang akan mandi wajib sebenarnya wajib berwudu’ dulu sebelum mandi

Penjelasan

1.    Sebelum dimandikan diwudui dulu,  tidak perlu lagi diwudui setelah selesai memandikannya

2.    Karena wudu’ janazah tidak ada batalnya lagi

3.    Yang batal wudu’nya adalah yang memandikannya

Cara mengwudui janazah  sebagai berikut:

1.    Sidiakan air bersih 600 ml, boleh dalam botol plstik atau dalam gayung dan sejenisnya

2.    Kemudian tuangan air sedikit ke telapak tangan orang yang akan mengwuduinya, kemudian:

3.    membaca بِسْمِ اللَّهِ kemudian basuh dua telapak tangan sampai pergelangannya 3 kali

4.    Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml, kemudian kumur-kumuri janazah seadanya 3 kali

5.    Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600

6.    kemudian masukkan air seadanya ke hidungnya 3 kali

7.    Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml, kemudian basuh mukanya 3 kali

8.    Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml,kemudian basuh tangan kanan janazah sampai lewat sikunya 3 kali

9.    Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml, kemudian basuh tangan kiri janazah sampai lewat siku 3 kali

10.                       Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui sedikit saja, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml, kemudian sapu kepala janazah  mulai dari bagian depan sampai tengkuknya, kemudian kembalikan kedepan lagi dan masukkan jari telunjuk ke bagian dalam telinganya, serta digosok-gosok bagian dalam pelan-pelan dan ibu jari menyapu bagian luar telinga janazah 1 kali saja

11.                       Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml, kemudian basuh kaki kanan sampai lewat mata kaki 3 kali

12.                       Kemudian tuangkan lagi ke telapak tangan orang yang mengwudui, atau langsung tangan kanan yang mengwudui menyeduk air ke gayung yang berisi 600 ml, kemudian basuh kaki kiri janazah sampai lewat mata kaki 3 kali

13.                       Kemudian baca doa setelah berwudu’, jika disepakati tidak diangkat tangan, suara berbisik

Catatan

1.    Demikian cara wudu yang hidup, baik mau solat mau mandi wajib atau mandi sunnah dan ibadah lainnya

2.    Airnya tetap 600 ml, boleh ada sisa, namun usahakan jangan menambahi lagi

3.    Jangan dipahami, ukuran air 600 ml atau 1 mud, karena di Makkah dan Madinah sedikit air

4.    Jawabannya air di Makkah dan madinah banyak, buktinya berapa pun jmaah haji atau umroh air cukup

5.    Hanya sungai tidak ada di sana, namun mata air atau wadhi setiap lembah ada

Catatan

Illustrasi

1.    Ada seorang kaya, melewati padang pasir yang jauh

Dia membawa makanan dan air secukupnya

2.    Namun perbekalan habis dia belum sampai ketujuan

Dia sangat lapar dan haus

3.    Tiba-tiba ada seorang naik sepeda motor, membawa air

4.    Maka dia menawarkan, haraga air itu sebanyak uanga yang ada dikantongnya

5.    Tentu sikaya yang keausan mau membelinya dengan ras ikhlas dan terimakasih, mislkan uangnya 1 miliyar dalam tabungan bisa ditransfer melalui SMS Banking

6.    Sampai ditujuan, sikaya tadi tidak bias lagi pipis mengeluakan air yang dibeli tengah jalan tadi

7.    Maka dating seorang Dokter, siap membantu untuk mampu pipis dengan baik

8.    Dokter menawarkan jasa bantuan dengan bayaran berapa uang dikantongmu

9.    Tentu sikaya membayarkan sebesar sisa uang yang ada rekening lainnya, misalkan 1 milliyar lagi

10.                       Kesimpulannya kekayaan seorang, nilai kursnya hanya senilai satu gelas air Alloh swt.

11.                       Untuk apa berpoyapoya memakai air dalam berwudu’ melebihi yang dicontohkan oleh Rosul, untuk apa lagi kita langgar lagi

Lanjut memandikan janazah

Basuhan pertama

1.    Hunjamkan niat dalam hati berikut

نَوَيْتُ فَرْضَ غَسْلِ الْجَنَازَةِ  لِلهِ

       Aku niat untuk memandikan janazah lillah

2.    Siramkan air bersih mulai dari kepala sampai ke kaki bagian depan kanan janazah, yang lainnya sambil menggosoknya dengan pelan-pelan

3.    Miringkan ke kiri janazah, kemudian siramkan air bersih mulai dari kepala sampai ke kaki bagian belakang kanan janazah, yang lainnya sambil menggosoknya dengan pelan-pelan

4.    Kemudian siramkan air bersih mulai dari kepala sampai ke kaki bagian depan kiri janazah, yang lainnya sambil menggosoknya dengan pelan-pelan

5.    Miringkan ke kanan janazah, kemudian siramkan air bersih mulai dari kepala sampai ke kaki bagian belakang kiri  janazah, yang lainnya sambil menggosoknya dengan pelan-pelan,

Basuhan Kedua  dengan air sabun wangi yang dilarutkan

1.    Jika disepakati air larutan sabun diganti dengan langsung sabun dioleskan atau sabun cair, pakai kain maka cara basuhan kedua, jika belum disepakati, boleh  dengan air sabun wangi yang dilarutkan, caranya sebagai berikut:                                                                                                             

2.    Oleskan sabun cair pakai kain, bagian kanan depan siram dengan air sabun mulai dari kepala sampai ke kaki bagian kanan secukupnya sambil digosok dengan pelan-pelan kemudian ikuti dengan air bersih scukupnya seperti kita mandi sampai kesat

3.    Kemudian  miringkan ke kiri janazah, kemudain oleskan sabun cair pakai kain, bagian kanan belakang, sambil menggosok dengan pelan, kemudian ikuti dengan air bersih scukupnya seperti kita mandi sampai kesat

4.    Selanjutnya  oleskan sabun cair pakai kain, bagian depan kirinya sambil digosok dengan pelan, kemudian ikuti dengan air bersih secukupnya seperti kita mandi sampai kesat

5.    Kemudian miringkan ke kanan, kemudian oleskan sabun cair pakai kain, bagian kiri  belakang janazah, sambil digosok  dengan pelan, kemudian ikuti dengan air bersih scukupnya seperti kita mandi sampai kesat

Basuhan Ketiga 

Basuhan ketiga dengan air yang bercampur kapur barus, cukup dipercikkan saja tanpa digosok ke

bagian depan kanan, mulai dari kepala sampai ke kaki

kemudian miringkan ke kiri, percikkan lagi pada belakang kanan mulai dari kepala sampai ke kaki

bagian depan kiri mulai dari kepala sampai ke kaki

kemudian miringkan ke kiri, percikkan lagi pada bagian bagian belakang kiri mulai dari kepala sampai ke kaki

Penjelasan

1.    Gunanya agar bau janazah yang tidak enak berubah jadi bau kapur barus

2.    Dalam hadis air terakhirnya adalah sedikit (شَيْءٌ ) air bercampur barus atau yang lainnya yakni terdapat pada lafaz وَيَكُونُ فِي الْآخِرَةِ شَيْءٌ مِنْ كَافُورٍ

3.    Menunjukkan bahwa setelah disiramkan air campur barus tidak ada lagi basuhan setelahnya, seperti yang diamalkan sebahagian umat masih disiram dengan air bersih

4.    Hal ini terjadi karena siraman air campur barus banyak seperti air bersih atau air sabun

5.    Maka terakhirnya air bersih, berlawanan dengan hadis yang terakhirnya air bercampur kapur barus

6.    Akibatnya lagi tempat pemandian janazah sangat menyengat baunya mau 5 hari baunya belum hilang dengan total

Catatan

1.    Usahakan 3 kali basuhan saja, namun jika belum bersih silakan 5 kali atau lebih

2.    Maksud air bidara adalah daun yang wangi Daun bidara tentu diremas dulu kemudian baru dicampur dengan air, baru, dapat mengeluarkan bau wangi.

3.    Di Indonesia belum banyak ditemukan daun bidara, maka digantikan dengan sabun wangi baik padat atau cair

4.    Sabun wangi yang cair dipakai dengan cara menggosoknya ke badan kemudian disiram dengan air bersih secukupnya sehingga rasa licinnya hilang menjadi rasa kesat, agar tidak berakli kali memiringkan badan janazah

5.    Kurang efektif waktu, disabun dulu badan janazah bagian depan kanan, miringkan kenan basuh bagain belakang kanan, kemudian basuh bagian  depan kiri dan miringkan ke kanan basuh bagai belakangnya,

6.    Kemudian kembali membasuh dengan air bersih badan janazah bagian depan kanan, miringkan kenan basuh bagain belakang kanan, kemudian basuh bagian  depan kiri dan miringkan ke kanan basuh bagai belakangnya

7.    Akhirnya lama memandikannya lebih kurang 40 menit

8.    Orang yang hidup tidak mau mandi selama 40 menit

Amal yang dilakukan setelah memandikan 3 kali

1.    dilap dengan kain kering atau handuk buat suginya untuk melap mulut, hidung, mata dan telinganya secukupnya dengan koerek telinga

2.    Selanjutnya angkat ke tempat mengkapani yang sudah tersedia

3.    Usahakan 3 kali saja.

4.    Jika  3 kali belum bersih maka boleh ditambah menjadi 5 kali.

5.    Caranya basuhan (pertama air bersih, kedua air sabun, ketiga air bersih, keempat air sabun,  kelima air campur barus)

6.    Jika masih perlu 7 kali maka cara memandikannya, (pertama air bersih, kedua air sabun, ketiga air bersih, keempat sabun,kelima air bersih, keenam sabun,  ketujuh air campur barus)

7.    Jika masih diperlukan 9 kali, maka cara memandikannya ( pertama air bersih, -kedua air sabun, ketiga air bersih, keempat air sabun, kelima air bersih, keenam air sabun, ketujuh air bersih, kedelapan air sabun, kesembilan air campur barus)

Catatan

J Jika disepakati dan jangan dianggap aneh, bahwa air sabun itu sebaiknya tidak dilarutkan sabunnya atau sabun cair, tetapi cukup dioleskan ketubuhnya seperti kita mandi waktu hidup

2.    Sabunnya hemat, tidak susah melarutkannya dalam ember, tidak perlu menyediakan ember, apalagi tempatnya sempit, praktis dan sisa sabunnya masih dapat dipergunakan yang hidup

3.    Jumlah yang memandikannya jika disepakati berapa layaknya cepat selesai  memandikannya seperti lamanya kita mandi lebih kurang 15 menit

4.    Jangan sempat bibir  janazahnya kebiru-biruan lamanya memandikan

5.    Demikian juga lama mengkapaninya lebih kurang 10 menit, tidak jauh beda dengan berpakaian masih hidup

 

No comments: